Saturday 27 April 2013

Menemukan Massa Bumi menggunakan Hukum Newton tentang Gravitasi Universal


Galileo mengemukakan bahwa percepatan karena gaya gravitasi bumi adalah konstan sebesar 9,8 meters/second2 (9,8 m/s2) dekat permukaan Bumi.
Terakhir, Anda perlu tahu bahwa jari-jari bumi adalah 6.400.000 meter (6,4 x106  m). Ini pertama kali dihitung oleh ilmuwan Yunani Eratosthenes ribu tahun yang lalu (dengan membandingkan bayangan dalam sumur selama balik matahari musim panas sekitar 230 SM).
Asumsikan bahwa bumi adalah salah satu dari massa (M) dan bola 1kg adalah massa lainnya (m) dekat permukaan Bumi.
F = G x m x M/R2
dimana:
F = gaya gravitasi
G = gravitasi konstan
M = massa Bumi
m = massa bola dekat dengan permukaan bumi
R = jari-jari Bumi
Kita sudah tahu bahwa:

R = 6.4 x106 m
G = 6.7 x 10-11 Nm2/kg2


Kekuatan antara Bumi dan bola dapat diukur dengan menjatuhkan bola 1kg Bumi.



F = m x a
F = 1kg x 9.8 m/s2
F = 9.8 kg x m/s2


Oleh karena itu:

F = G x m x M/R2
1: 9.8 = 6.7 x 10-11 x 1 x M/ (6.4 x 106 )2
2:  9.8 = 6.7 x 10-11 M/(4.096 x 1013)
3 : M =  9.8 x 4.096 x 1013/6.7 x 10-11
4 : M = 5.99164179....... x 1024
5: M = 6 x 1024 


Oleh karena massa Bumi adalah 6 x 1024 kg / 6 x 1021 ton


Adapted from : Facil Physics 1A Physics in society
Translate by : Google Translate

Perspektif  Manusia
Penyebab Tekanan Darah Tinggi

Sekitar 20 persen dari semua sulter Amerika dari tekanan darah tinggi (hipertensi) yang, jika tidak diobati, dapat menyebabkan gagal ginjal, serangan jantung, atau stroke. Meskipun hhypertension adalah salah satu kondisi yang paling benar-reseachedmedical, penyebab yang mendasari masih belum pasti. Kita tidak tahu bahwa tekanan darah tinggi biasanya timbul sebagai akibat dari penurunan diameter arteri dan arteriol. Kebanyakan ahli jantung percaya bahwa hasil dari penyempitan pembuluh berlebihan dari berbagai faktor yang mempengaruhi orang berbeda, tergantung terutama pada orang "s presdisposition genetik. Beberapa di antaranya adalah faktor risiko physicological dibahas di bawah, stres, obesitas, merokok, & konsumsi lemak makanan & alkohol.

Pada tahun 1934, Harty Greenblat dari Case Western Reserve universitas menerbitkan salah satu eksperimen yang paling penting dalam pengobatan modern. Setelah constricked utama (ginjal) arteri yang mengarah ke salah satu ginjal anjing, Greenblat menemukan bahwa hewan mengembangkan tekanan darah nyata lebih tinggi. Percobaan ini, antara lain, menyebabkan penemuan bahwa ginjal menghasilkan enzim, yang disebut renin, yang disekresikan ke dalam darah, yang mengarah pada pembentukan protein lain, yang disebut angiotensin II. Angiotensin II adalah vasokonstriktor-zat yang bekerja pada otot polos arteriol, menyebabkan mereka kontrak, penurunan diameter mereka, dan meningkatkan tekanan darah. Itu segera menunjukkan bahwa injeksi renin (atau angiotensin II) menjadi binatang pengujian atau manusia menyebabkan hipertensi sementara. Studi-studi ini mengarah pada keyakinan luas bahwa peningkatan kadar renin dan angiotensin II adalah penyebab utama hipertensi manusia. Tapi manusia yang menderita hipertensi kronis biasanya kekurangan kadar protein darah. The guession dari peran protein ini tetap tak terjawab. Beberapa reseachers vaskular berpendapat bahwa tingkat renin tinggi menyebabkan hipertensi awal dalam kehidupan dan bahwa meskipun tingkat renin menurun seiring dengan waktu, hipertensi tetap. Lain percaya bahwa sistem renin-angiotensin bukan merupakan penyebab penting dari hipertensi.

Faktor lain terlibat sebagai penyebab hipertensi adalah garam, spesifically adalah natrium klorida (NaCl). Argumen ini didasarkan terutama pada studi asupan natrium dalam populasi manusia yang berbeda. Tampaknya orang-orang dari sociates nonindustrialized yang memiliki sangat sedikit sodium dalam diet mereka hampir bebas dari hipertensi. Ketika anggota kelompok ini mengubah diet mereka untuk memasukkan natrium, namun, seperti terjadi di antara Kenya asli yang bergabung dengan tentara Kenya dan mulai makan makanan tinggi natrium, hipertensi muncul dalam populasi. Sulit untuk explorate temuan ini untuk masyarakat industri, namun. Mengapa beberapa orang yang menelan sejumlah besar garam harus normal, atau tekanan darah bahkan rendah, sementara othrers dengan diet yang sama menderita hipertensi? Jawabannya mungkin terletak pada gen kita. Tampaknya bahwa beberapa anggota Penduduk yang kurang mampu mentolerir diet sodium yang mengandung tinggi daripada yang lain. Selain itu, sekali seseorang telah mengembangkan hipertensi, mengurangi asupan garam tampaknya menurunkan tekanan darah hanya sedikit.

Pertanyaan yang tersisa adalah apakah orang yang secara genetik rentan terhadap hipertensi dapat menghindari develloping kondisi jika asupan garam nya terbatas pada usia dini.
Para penelitian terbaru tentang penyebab hipertensi telah difokuskan pada protein kecil yang disebut endotelin yang disekresikan oleh sel-sel yang membentuk lapisan dalam pembuluh darah. Endotelin adalah vasokonstriktor yang paling kuat ditemukan hingga kini, itu adalah sepuluh kali lebih kuat daripada angiotensin II, runner-up. Studi menunjukkan bahwa fungsi endotelin sebagai hormon lokal, menyebabkan kontraksi kapal yang sama yang responsibble untuk mensekresi substansi. Meskipun endotelin belum terbukti menjadi faktor dalam hipertensi manusia, sejumlah perusahaan farmasi berlomba untuk mengembangkan produk yang mengganggu aksinya, berharap obat ini akan terbukti menjadi agen antihipertensi yang efektif.

Adapted from : Facil Biology 2A, Biology in society
Translate by : Google Translate

Friday 26 April 2013

Kloning Manusia menyeramkan???


Manusia kloning pertama di dunia bernama Eve (foto), bayi perempuan itu kini berusia 5 tahun. Sehat dan kini mulai menginjak pendidikan Taman Kanak Kanak di pinggiran kota Bahama.
Era manusia super mungkin bakal segera terwujud. Dunia tidak akan kekurangan stok manusia-manusia super genius sekelas Albert Einsten atau atlet handal sekelas Carl Lewis atauaktris sensual Jennifer Lopez. Manusia-manusia super itu bakalan tetap lestari di muka bumi. 100% sama persis, yang beda hanya generasinya. 
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kedokteran telah menghilangkan ketidakniscayaan itu. Melalui teknologi kloning, siapapun bisa diduplikasi.
Klaim Clonaid, perusahaan Bioteknologi di Bahama, yang sukses menghasilkan manusia kloning pertama di dunia dengan lahirnya Eve, 26 Desember 2002 lalu makin mendekatkan pada impian tersebut. Walaupun ini masih sebuah awal.
Clonaid adalah sebuah perusahaan yang didirikan sekte keagamaan Raelians tahun 1997. Mereka mempercayai kehidupan di bumi diciptakan mahluk angkasa luar melalui rekayasa genetika.
Eve merupakan bayi pertama yang lahir dari 10 implantasi yang dilakukan Clonaid tahun 2002. Dari 10 implan, lima gagal. Empat bayi kloning lainnya akan dilahirkan tahun ini, bahkan bayi kloning kedua akan lahir minggu ini.
Clonaid berencana mengimplantasi 20 klon manusia Januari ini. Pada saat bersamaan, para ahli independen akan diundang untuk melihat prosesnya sehingga bisa menyaksikan bagaimana contoh kloning, pertumbuhan embryo dan implantansinya.
Soal kekhawatiran banyak pihak tentang ketidaksempurnaan hasil kloning pada binatang yang dijadikan model pada kloning manusia, Broisselier menandaskan, kedua prosedur itu tidak bisa dibandingkan. Masalah yang timbul pada kloning binatang merupakan hasil dari prosedur khusus yang digunakan ilmuwan untuk mereproduksi binatang. Jadi bukan pada proses kloningnya.
“Kami orang-orang serius dan bertanggungjawab karena ini berhubungan dengan masalah kemanusiaan. Kami memberikan hak dan pilihan pada orang tua untuk memilih anak-anak sesuai gen mereka. Jika dalam proses kloning, peneliti Clonaid mendeteksi adanya abnormalitas, janin akan digugurkan,” katanya.
Kelahiran Eve merupakan sebuah kejutan. Sebelumnya para ilmuwan bersiap menerima kelahiran bayi kloning pertama ‘karya’ dokter ahli kesuburan Italia, Dr. Severino Antinori, awal Januari 2003.
Dua Lagi Wanita Hamil
Menurut Antinori saat ini ada dua wanita lain yang juga sedang mengandung bayi hasil kloning, dengan usia kandungan 27 dan 28 minggu. Namun ia menolak bertanggungjawab atas proses pengklonan terhadap kedua wanita tersebut, walaupun ia bertindak sebagai penasehat.
Antinori adalah ahli kesuburan yang piawai. Ia telah mendeklarasikan keberhasilannya mengklon babi dan primata dan berhasil menerobos prosedur fertilitas konvensional dengan membuat seorang wanita hamil pada usia 62 tahun pada 1994.
Kebanyakan ilmuwan setuju, reproduksi manusia dengan cara kloning memang memungkinkan. Namun mereka menekankan, eksperimen seperti itu tidak bisa dipertanggungjawabkan karena tingginya resiko kematian dan gangguan pasca kelahiran.
“Upaya mengkloning manusia adalah tindakan tidak bertanggungjawab dan menjijikkan serta mengabaikan banyaknya bukti ilmiah dari 7 spesies mamalia yang sejauh ini sudah dikloning,” kata Rudolf Jaenisch, ahli kloning dari Massachusetts Institute of Technology.
Ilmuwan Roslin’s Institute, Ian Wilmut yang berperan dalam kelahiran Dolly menegaskan, kloning pada manusia amat mengejutkan karena jumlah kegagalan yang tinggi dan kematian pada bayi yang baru lahir.
Kloning pada binatang menunjukkan adanya kelemahan. Dolly, mamalia pertama yang berhasil dikloning terbukti menderita arthritis pada usianya yang masih muda.
Domba betina ini dikloning dengan teknik kloning transfer inti sel somatik (sel tubuh). DNA Dolly berasal dari sel tunggal yang diambil dari sel telur induknya yang kemudian difusikan dengan sel ‘mammary’ (sel kelenjar susu). Sel yang telah bergabung berkembang menjadi embryo yang kemudian ditanamkan pada biri-biri pengganti.

Kegagalan Kloning Pada Manusia

Ini adalah contoh percobaan kloning pada manusia yang mengalami kegagalan.

Lahir dengan tangan yang tidak sempurna
Lahir dengan wajah dan mata yang tidak sempurna
Lahir kembar namun menempel satu sama lain
Lahir tanpa kaki
Lahir dengan bentuk tubuh yang tidak sempurna.

Ksp & Hubungannya dengan pH

HUBUNGAN Ksp DENGAN KELARUTAN (s)

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa Ksp disertakan hanya untuk garam sukar larut (dalam pelarut air) yang memiliki kelarutan kecil. Setiap garam tentu memiliki harga Ksp yang berbeda-beda, kemudian adakah kelarutan mempengaruhi Ksp suatu garam? Bagaimana hubungan kelarutan dan Ksp?
Analisislah hubungan kelarutan dengan Ksp melalui 2 gambar dibawah ini…


 AgCl                                                                                          AgI
Ksp = 1,8. 10-10                                                              Ksp = 1,5. 10-16


walaupun terisi oleh ion Ag+ yang berikatan dengan ion dalam satu golongan (VII A) tetapi menghasilkan data Ksp yang perbedaannya cukup besar. Dengan Ksp AgCl yang lebih besar dari Ksp AgI, menurut kalian apakah kelarutan AgCl juga akan lebih besar dari kelarutan AgI? Bukalah  penentuan kelarutan berdasarkan Ksp   ini…
Hubungan antara Ksp dengan Kelarutan suatu garam






Dengan demikian, pada AgCl Ksp = 1,8. 10-10dan AgI Ksp = 1,5. 10-16bagaimana perbandingan kelarutan kedua senywa tersebut? Dari gambar diatas kalian dapat mengetahui bahwa kelarutan akan sebanding dengan Ksp suatu senyawa. Jadi kelarutan AgCl akan lebih besar dari AgI, hal ini juga dapat kalian lihat dari gambar kedua larutan itu. Akan terlihat AgI memiliki endapan yg lebih banyak, ini menandakan bahwa kelarutan AgI kecil sehingga mudah terbentuk endapan. Semua itu dilihat secara kualitatif, kemudian bagaimana kelarutan suatu senyawa secara kuantitatif???



Film fotografi didasarkan pada kepekaan AgBr terhadap cahaya. Ketika cahaya mengenai AgBr, sebagian kecil dari ion Ag+ direduksi menjadi logam perak. Sisa dari ion Ag+ akan direduksi menjadi logam perak ketika film dicuci dalam larutan pengembang (developer). AgBr yang tidak menyerap cahaya (sisa) kemudian dikeluarkan dari film melalui pencucian untuk menyempurnakan gambar.
Contoh: Mari kita menghitung kelarutan AgBr dalam air (gram per liter), untuk menganalisis apakah air dapat digunakan untuk mencuci AgBr yang tidak menyerap cahaya?
Kita mulai dengan persamaan kesetimbangan berikut:


konsentrasi ion-ion ini pada kesetimbangan adalah sama (satu ion Ag +dilepaskan untuk satu ion Br-).
[Ag+] = [Br-]
Substitusikan persamaan ini ke dalam Ksp sehingga memberikan hasil:
[Ag+]2 = 5.0 x 10-13
 [Ag+] = [Br-] = 7.1 x 10-7M
Setelah kita tahu berapa banyak mol AgBr larut dalam satu liter air, kita dapat menghitung kelarutan dalam gram per liter.
Kelarutan AgBr dalam air hanya 0,00013 gram per liter. Oleh karena itu kurang tepat untuk mencoba mencuci AgBr yang dikeluarkan dari film fotografi dengan air.
Perhitungan kelarutan produk dengan garam  yang memiliki perbandingan 1:1 seperti  AgBr relatif mudah dilakukan. Lalu bagaimana kelarutan garam yang memiliki perbangdingan 1:2 atau 2:1? Untuk menjawabnya, kalian dapat analisis hubungan antara kelarutan garam dan konsentrasi ion nya pada kesetimbangan. Dengan membuka perbandingan kelarutanproduk dengan garam 
Sebelumnya kalian sudah mengetahui bahwa koefisien reaksi akan menentukan Ksp yang dihasilkan. Pada garam CaF2( Ksp = 4,0 x 10-11)







kelarutan dalam gram per liter (CaF2). Dengan begitu, terlihat bahwa Ksp akan berbanding lurus dengan kelarutan.  

Hubungan Ksp dengan pH

Harga Ksp suatu basa dapat digunakan untuk menentukan pH larutan. Sebaliknya, harga pH sering digunakan untuk menghitung besarnya nilai Ksp.
Contoh soal:
Jika larutan MgCl2 0,3 M ditetesi larutan NaOH, pada pH berapakah endapan Mg(OH)2 mulai terbentuk? (Ksp Mg(OH)2 = 3,0 . 10–11 )
Jawab:
Ksp Mg(OH)= [Mg2+][OH]2
3,0 . 10–11 = (0,3) [OH]2
[OH]2 = 10–10
[OH] = 10–5 M
pOH = 5
pH = 14 – 5 = 9
Bagaimana kelarutan suatu senyawa bila pH diperkecil atau diperbesar? Dengan mengatur pH kita dapat memperbesar atau memperkecil kelarutan senyawa elektrolit. Perhatikan kesetimbangan antara CaCO3 padat dengan ionionnya dalam suatu larutan.
CaCO3 (s) ↔ Ca2+ (aq) + CO32- (aq)
Jika pH larutan kita perkecil dengan menambahkan asam, maka H+dari asam akan mengikat ion karbonat membentuk ion HCO3 2-
CO3 2– (aq) + H+ (aq) ↔ HCO32– (aq)
Berdasarkan azas Le Chatelier, pengurangan [CO32–] mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke kanan, CaCO3 padat lebih banyak larut, maka pada reaksi tersebut penurunan pH akan menambah kelarutan.
Contoh pengaruh pH terhadap kelarutan dapat dilihat pada Tabel 11.4.

                       hasilkalikelarutan.blogspot.com

Penulisan Laporan Hasil Penelitian


       LATAR BELAKANG
Menulis laporan penelitian karya ilmiah acap kali menjadi masalah bagi seseorang yang sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melaksanakan penelitian. Berbagai alasan klise seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering menjadi kambing hitam atas ketidakberdayaan kita menyelesaikan laporan hasil penelitian karya ilmiah. Walhasil, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan laporan hasilnya belum juga selesai. Banyak kasus, mahasiswa yang sudah menyelesaikan Ujian masih terkatung-katung karena belum menyelesaikan skripsi atau tesisnya. 

Menyelesaikan laporan karya ilmiah terkait dengan kegiatan menulis. Sebagaimana kita maklumi, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masih menjadi masalah di negeri kita.
Keterampilan menulis memang tidak bisa lahir dengan serta merta. Diperlukan kolaborasi antara talenta manusia dengan wawasan kebahasaan. Talenta melahirkan semangat menulis, dan wawasan kebahasaan menjadi bekal untuk terampil menulis. Talenta saja tidak cukup, sebab sebagai sebuah skill, seperti halnya naik sepeda, kegiatan menulis perlu dilatih atau diasah. Semakin sering berlatih, maka kemampuan menulis akan semakin baik. Untuk sekedar naik sepeda, hanya diperlukan waktu sekitar satu bulan, dan untuk menjadi seorang atlet balap sepeda, diperlukan latihan bertahun-tahun. Sama halnya dengan belajar menulis. Untuk sekedar bisa menulis, dibutuhkan waktu beberapa bulan saja, tetapi untuk menjadi penulis yang handal, yang tulisan-tulisannya ditunggu oleh para pembaca, tentu dibutuhkan waktu latihan yang lebih lama lagi. 


Seorang yang hendak melakukan kegiatan menulis setidaknya harus menguasai empat keterampilan berbahasa itu ialah mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Untuk sekedar mendengar atau menyimak, asalkan telinga kita tidak bermasalah, siapapun bias melakukannya. Namun untuk menjadi pendengar yang mampu memahami pembicaraan diperlukan kemampuan mendenar yang baik, atau menguasai teknik mendengar. Sama halnya dalam kegiatan berbicara, membaca dan menulis. Untuk menjadi pembicara, pembaca yang baik, maka ia harus menguasai teknik – tekniknya.
B.      RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang tersebut di atas, maka rumuskan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
     1.      Bagaimana penulis menggagas dalam aspek kebahasaan?
     2.      Bagaimana mengungkapkan gagasan dalam bentuk pelaporan hasil penelitian?
     3.      Bagaimana penulis menyusun stuktur laporan penelitian?
     4.      Bagaimana isi laporan penelitian tersebut?
C.      TUJUAN
Dari rumusan masalah tersebut penulis dapat menyimpulkan tujuan dari makalah ini, yaitu:
      1.      Untuk mengetahui penulisan gagasan dalam aspek kebahasaan
      2.      Untuk mengetahui pengungkapan gagasan dalam bentuk pelaporan hasil penelitian?
      3.      Untuk mengetahui struktur laporan penelitian
      4.      Untuk mengetahui isi laporan penelitian


(PENULISAN LAPORAN HASIL PENELITIAN)   
      A.     PENULISAN GAGASAN DALAM ASPEK KEBAHASAAN
Menyampaikan gagasan secara tertulis, membutuhkan pemahaman Bahasa Indonesia yang benar, mengingat formulasi bahasa tulis sangat jauh berbeda dengan bahasa lisan. Didalam penyampaian bahasa lisan ide dari pembicara dapat mengalir terus disertai dengan ekspresi dan gaya. Pandangan mata, indera pendengar dan perasaan lawan bicara (audience) secara jelas dapat merasakan nuansa yang terkandungdalam mimik, tutur, intonasi, dan gaya pembicara. Kesemuanya itu menyebabkan kebenaran tata bahasa menjadi tidak diperhatikan oleh lawan bicara, karena segala gaya dan ekspresi yang terungkap dalam pembicaraan justru memberikan makna ataupun penafsiran yang jauh lebih lengkap dibandingkan hanya dengan kebenaran tata bahasanya. Itulah kiranya factor yang menjadi penyebab kenapa berbahasa lisan akan jauh berbeda dengan bahasa tertulis.[1]
Bahasa tulis menghendaki penyampaian kalimat yang benar tata bahasanya, tepat pemilihan kata, tepat runtutan kalimatnya, dan menggunakan logika yang benar. Semua persyaratan tersebut dibutuhkan mengingat anatara penulis dengan pembaca tidak pernah bertemu. Jadi penulis mengusahakan apa yang dinyatakan harus ditafsirkan sesuai dengan apa yang ditulis. Ini berarti dalam penyampaian gagasan (laporan penelitian), ada konvensi yang telah menyepakati aturan permainannya. Barangsiapa menyajikan karya tulisnya tidak menggunakan konvensi tersebut, maka dia dianggap tidak mematuhinya.[2]
Dalam bahasa tulis, semua kata – kata yang membentuk kalimat harus dipertimbangkan dengan tepat, karena setiap suku kata dapat mempunyai makna yang tidak dapat ditafsirkan dengan pengertian lain. Pemilihan kata yang tidak tepat, akan ditafsirkan berbeda dari maksud yang terkandung dalam benak penulis. Bahkan, dapat mengacaukan struktur gagasan yang akan dikemukakannya. Guna menghindarkan kemungkinan kesalahan memilih suku kata, hendaknya penulis membekali dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai sumber rujukan untuk menafsirkan suatu kata. 
     B.      PENGUNGKAPAN GAGASAN DALAM BENTUK PELAPORAN HASIL PENELITIAN
Peraturan yang mendasari bagaimana menuliskan laporan penelitian hanya satu pernyataan, laporan sejauh mungkin harus objektif. Hal ini mengingat laporan penelitian harus menjunjung tinggi objektivitas ilmiah dan akan menjadi dokumentasi keilmuan dibidang masing – masing. Artinya bahwa laporan penelitian harus memberikan interpretasi apa adanya, meskipun peneliti dihadapkan pada simpulan yang mengandung kontroversi. Pelaporan hasil penelitian kadangkala dipaksa harus mempertimbangkan hal – hal yang controversial meskipun mengandung risiko yang sangat tinggi. Pelaporan hasil penelitian memberikan nuansa, bahwa informasi yang disampaikan tidak dibuat – buat. Hal ini justru akan memberikan kredibilitas yang tinggi pada si pelaporannya, bukan sebaliknya.
Gaya penulisan laporan penelitian harus disajikan dengan jelas, simple, dan langsung kepokok permasalahannya dengan maksud agar para pembaca tidak bosan. Dan si penulis tidak boleh menggunakan kata ganti seperti: saya, dia, kami, kita dan atau sejenisnya.[3]
Penulisan laporan hendaknya menghargai karya pihak lain yang nyata – nyata telah menjadi inspirasi karyanya tersebut. Cara memberikan penghargaan menurut tradisi ilmuwan adalah memberikan kridit terhadap sumber referensi tersebut dalam bentuk catatan kakiatau catatan akhir.[4]
      C.      STRUKTUR LAPORAN PENELITIAN
Laporan penelitian dapat disajikan dalam berbagai macam bentuk. Laporan yang akan disajikan dalam suatu seminar tentu akan berbeda setrukturnya dengan laporan yang disajikan dalam bentuk skripsi, thesis, atau desertasi (S1, S2, atau S3). Jadi penyusunan laporan penelitian sangat bergantung pada tujuan penyampaian hasil penelitian tersebut.
Untuk lebih jelasnya, kerangka tulisan ilmiah, kita uraikan sebagai berikut:[5]
Pendahuluan
Bab Pendahuluan adalah bab yang mengantarkan isi naskah, yaitu bab yang berisi hal-hal umum yang dijadikan landasan kerja penyusun. Pendahuluan dalam karya ilmiah biasanya terdiri atas :
1.      Latar Belakang Masalah, Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap suatu masalah atau problematika yang muncul, dapat ditulis dalam bentukan uraian paparan atau poin-poin saja
2.      Identifikasi Masalah, Identifikasi masalah merupakan kumpulan masalah yang berhasil diurai
3.      Pembatasan Masalah, diambil dari bagian-bagian identifikasi masalah yang akan diteliti. Biasanya tidak semua masalah yang berhasil diidentifikasi diteliti karena keterbatasan biaya, waktu, dan kemampuan.
4.      Tujuan Penelitian, diambil dari batasan masalah
5.      Manfaat Penelitian. manfaat penelitian bisa dituliskan manfaat untuk si peneliti atau guru, lembaganya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya.
Kajian Teori
Kajian teori atau kerangka teori berisi prinsip-prinsip teori yang memengaruhi dalam pembahasan. Prinsip-prinsip teori itu berguna untuk membantu gambaran langkah dan arah kerja. Kerangka teori akan membantu penulis dalam membahas masalah yang sedang diteliti. Artinya, kerangka teori harus bisa memberikan gambaran tata kerja teori itu. Misalnya, kerangka teori untuk menganalisis kesalahan (Anakes) kebahasaan kita menggunakan teori yang berhubungan dengan itu, misalnya dengan membuat rujukan buku karya Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa, Penerbit Angkasa, Bandung.
Metodologi Penelitian
Penelitian ilmiah harus menggunakan metode atau teknik penelitian. Metode adalah seperangkat langkah yang tersusun secara sistematis. Metode penelitian seperti deskriptif, komparatif, eksperimen, sensus, survai, kepustakaan, dan metode penelitian tindakan kelas (PTK).
Analisis atau Pembahasan
Bab analisis ini merupakan bab yang terpenting dalam penelitian ilmiah. Dalam bab ini akan dilakukan kegiatan analisis, sintesis pembahasan, interpretasi, jalan keluar dan beberapa pengolahan data secara tuntas.
Simpulan dan Saran
Pada bagian ini berisi simpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Simpulan yang dimaksud adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis yang sudah dikemukakan. Simpulan ini diperoleh dari uraian analisis, interpretasi, dan deskripsi yang tertera pada bab analisis. Selanjutnya, saran-saran penulis tentang metodologi penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian, dan beberapa saran yang mempunyai relevansi dengan hambatan yang dialami selama penelitian.
     D.     ISI LAPORAN PENELITIAN
Isi laporan penelitian (skripsi) pada dasarnya tidak akan selalu sama untuk proyek penelitian mahasiswa, karena adanya perbedaan masalah yang dihadapi serta ruang lingkup yang tidak sama.[6]
Isi laporan dipaparkan hasil-hasil dari tahapan penelitian, dari tahap analisis, desain, hasil testing dan implementasinya, berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Kecuali itu, sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang sejenis atau keadaan sebelumnya.[7]
Isi Laporan hasil penelitian ditulis dalam bentuk tugas akhir atau skripsi, terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu : bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir[8]
A. BAGIAN AWAL
Bagian awal memuat halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan dosen pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar table, halaman daftar gambar, halaman daftar lampiran, arti lambang dan singkatan, dan intisari.
1. Halaman Sampul Depan
Halaman sampul depan memuat antara lain judul tugas akhir atau skripsi, jenis laporan, lambang PERGURUAN TINGGI atau UNIVERSITAS, nama dan nomor penulis/penyusun, nama perguruan tinggi dan tahun dipertahankan.
a. Judul Tugas Akhir atau Skripsi
Judul tugas akhir atau skripsi hendaknya singkat dan jelas menunjukkan masalah penelitian, diketik dengan huruf besar (kapital) dan tidak boleh disingkat, format ketikan harus dalam bentuk piramida terbalik (huruf v)
b. Jenis Laporan
Jenis laporan adalah “tugas akhir” atau“skripsi”.
c. Lambang Perguruan Tinggi atau Universitas
Lambang berbentuk bundar/segi lima dengan diameter sekitar 5,5 cm
d. Nama Penyusun/Penulis
Nama penyusun/penulis harus ditulis lengkap dan tidak boleh disingkat, dibawah nama dicantumkan nomor induk mahasiswa penyusun/penulis
e. Nama Perguruan Tinggi
f. Tahun dipertahankan
Tahun dipertahankan adalah tahun pada saat skripsi dipertahankan di depan dewan penguji dan dinyatakan lulus.
2. Halaman Judul
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan, diketik di atas kertas putih, dengan tambahan beberapa hal, yaitu: Di atas lambang ditulis penjelasan penjelasan bahwa maksud tugas akhir atau skripsi yaitu sebagai salah satu syarat untuk memperoleh derajat Sarjana D3/S1 pada jurusan PENDIDIKAN TARBIYAH
3. Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing
Pada halaman ini memuat judul penelitian dan tandatangan dosen pembimbing skripsi.
4. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan memuat, tanggal, bulan dan tahun tugas akhir atau skripsi dipertahankan di depan dewan penguji, tandatangan Ketua Perguruan Tinggi/Universitas dan tandatangandari dewan-dewan penguji tugas akhir atau skripsi.
5. Halaman Motto dan Persembahan (bila ada)
Motto merupakan semboyan yang brupa kalimat pendek yang mengetengahkan pandangan hidup penulis dan persembahan berisi kepada siapa skripsi dipersembah kan dan merupakan kata hati terutama hasrat pengabdian yang hendak disampaikan oleh penulis.
6. Halaman Kata Pengantar
Kata pengantar sebaiknya dibuat ringkas dalam satu atau dua halaman. Fungsi utama kata pengantar adalah mengantarkan pembaca pada masalah yang akan dicari jawabannya dan kekhususan – kekhususan tertentu dari tugas akhir atau skripsi. Dilanjutkan dengan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi. Dalam memberikan ucapan terimakasih harus memuat : nama, jabatan, dan jasa yang telah diberikan dalam penyusunan tugas akhir atau skripsi.
7. Halaman Daftar Isi
Daftar isi memuat gambaran menyeluruh tentang isi tugas akhir atau skripsi secara garis besar dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin melihat secara langsung suatu pokok bahasan. Bab-bab dapat dibagi menjadi subbab, sub bab dapat dibagi sub-sub bab dan seterusnya. Dalam daftar isi harus dicantumkan halaman, dengan ketentuan halaman pada bagian awal dengan angka romawi kecil pada bagian pokok dan akhir dengan angka arab.
8. Halaman Daftar Table (bila diperlukan)
Bila skripsi banyak terdapat table, maka perlu dibuat daftar table secara berurutan sesuai judul table untuk seluruh tugas akhir atau skripsi dan disertai halamannya . Tabel-tabel diberi nomor urut dengan angka arab. Nomor table didahului dengan nomor bab, diikuti dengan nomor table
9. Halaman Daftar Gambar (bila diperlukan)
Daftar gambar berisi grafik, gambar, foto yang terdapat dalam tugas akhir atau skripsi dibuat sesuai dengan urutan dan disertai halaman. Gambar-gambar diberi nomor urut dengan angka arab. Nomor gambar didahului dengan nomor bab, diikuti dengan nomor gambar.
10.Halaman Daftar Lampiran (bila diperlukan)
Sama halnya dengan daftar tabel dan gambar, daftar lampiran dibuat bila tugas akhir atau skripsi dilengkapi dengan lampiran. Isi halaman ini adalah urutan judul lampiran dan nomor halamannya.
11.Arti Lambang dan Singkatan (bila diperlukan)
Arti lambang dan singkatan berupa daftar lambang dan singkatan yang dipergunakan dalam tugas akhir atau skripsi disertai dengan arti dan satuannya.
12.Intisari
Intisari berisi uraian singkat tetapi lengkap yang memberikan gambaran menyeluruh tentang isi tugas akhir atau skripsi. Intisari ditulis dalam bahasa indonesia dan tidak lebih dari 500 kata.
B. BAGIAN UTAMA
Bagian utama tugas akhir atau skripsi berisi bab-bab:
           Untuk program diploma 3, bagian utama terdiri dari: pendahuluan, landasan teori, gambaran umum obyek penelitian, pembahasan, dan penutup.
a. Pendahuluan
Dalam bab pendahuluan materinya sebagian besar berupa penyempurnaan dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode dan sistematika penulisan laporan penelitian.
b. Landasan Teori
Bab landasan teori menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan secara detail, dapat berupa definisidefinisi atau model matematis yang langsung berkaitan dengan ilmu atau masalah yang diteliti.
c. Gambaran Umum Obyek penelitian
Bab ini menguraikan tentang gambaran obyek penelitian, misalnya gambaran umum perusahaan, sejarah dan perkembangan perusahaan, struktur organisasi perusahaan, data yang dipergunakan untuk memecahkan masalahmasalah yang dihadapi yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.
d. Pembahasan
Pada bab ini, dipaparkan hasil-hasil dari tahapan penelitian, dari tahap analisis, desain, hasil testing dan implementasinya, berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Kecuali itu, sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang sejenis atau keadaan sebelumnya.
e. Penutup
Berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran dapat dikemukakan kembali masalah penelitian, hipotesis dan bukti – bukti yang dihasilkan dari analisis data dan akhirnya menarik kesimpulan apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau sebaliknya ditolak. Tidak diperkenankan penulis menyimpulkan masalah jika pembuktian tidak terdapat dalam hasil penelitian. Dalam pembuatan kesimpulan, hal-hal yang diperkuat :
Ø  Berhubungan pembuktian hipotesis
Ø  Didasarkan pada analisis yang obyektif
Ø  Diperkuat dengan bukti-bukti yang telah ditemukan
Saran merupakan manifestasi dari penulis untuk dilaksanakan sesuatu yang belum ditempuh dan layak untuk dilaksanakan. Saran dicantumkan karena peneliti melihat adanya jalan keluar untuk mengatasi masalah atau kelemahan yang ada, saran yang diberikan tidak terlepas dari ruang lingkup penelitian.
   v  Untuk program strata 1, bagian utama terdiri dari:pendahuluan, landasan teori, analisis permasalahan, perancangan sistem, testing dan implementasi sistem, dan penutup
a. Pendahuluan
Dalam bab pendahuluan materinya sebagian besar berupa penyempurnaan dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode dan sistematika penulisan laporan penelitian.
b. Landasan Teori
Bab landasan teori menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan secara detail, dapat berupa definisi – definisi  atau model matematis yang langsung berkaitan dengan ilmu atau masalah yang diteliti.
c. Analisis dan Perancangan Sistem
Bab ini menguraikan tentang gambaran obyek penelitian, analisis semua permasalahan yang ada, dimana masalahmasalah yang muncul akan diselesaikan melalui penelitian. Pada bab ini juga dilaporkan secara detail rancangan tehadap penelitian yang dilakukan, baik perancangan secara umum dari sistem yang dibangun maupun perancangan yang lebih spesifik.
d. Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini, dipaparkan hasil-hasil dari tahapan penelitian, dari tahap analisis, desain, hasil testing dan implementasinya, berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Kecuali itu, sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang sejenis atau keadaan sebelumnya.
e. Penutup
Berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran dapat dikemukakan kembali masalah penelitian serta hasil dari penyelesaian masalah. Tidak diperkenankan penulis menyimpulkan masalah jika pembuktian tidak terdapat dalam hasil penelitian. Dalam pembuatan kesimpulan, hal-hal yang diperkuat :
  Ø  Didasarkan pada analisis yang obyektif
  Ø  Diperkuat dengan bukti-bukti yang telah ditemukan
Saran merupakan manifestasi dari penulis untuk dilaksanakan sesuatu yang belum ditempuh dan layak untuk dilaksanakan. Saran dicantumkan karena peneliti melihat adanya jalan keluar untuk mengatasi masalah atau kelemahan yang ada, saran yang diberikan tidak terlepas dari ruang lingkup penelitian.
C. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir dari skripsi berisi daftar pustaka dan daftar lampiran (jika ada)
 Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua pustaka yang dijadikan acuan dalam penulisan tugas akhir atau skripsi yaitu semua sumber yang dikutip. Daftar ini berguna untuk membantu pembaca yang ingin mencocokkan kutipan-kutipan yang terdapat dalam skripsi. Penyusun diurutkan secara alfabeti berdasarkan nama penulis tanpa gelar kesarjanaan. Pustaka yang dikutip dapat berupa buku, jurnal, majalah, surat kabar, atau internet. Semua unsur dalam pustaka harus dicantumkan dalam daftar pustaka . Jarak penulisan antar buku 2 (dua) spasi, dalam buku 1 (satu) spasi.
2. Daftar Lampiran
Daftar lampiran berisi table yang panjang, surat keterangan, instrumen penelitian, listing program, peraturan-peraturan dan sebagainya yang berfungsi melengkapi laporan penelitian, lampiran diberi nomor angka arab.


          KESIMPULAN
Setelah mencermati uraian mengenai teknis penyusunan laporan penelitian di atas, kita bisa mengambil simpulannya. Agar kita tidak mengalami hambatan dan lancar dalam penyusunan laporan penelitian, maka kita harus: (1) banyak membaca buku-buku yang terkait dengan laporan penyusunan karya ilmiah kita, (2) mencari master laporan yang sudah jadi, untuk copy the master, (3) mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang kita butuhkan yang berkaitan dengan objek yang diteliti, (4) memahami kerangka laporan karya ilmiah, dan (5) meneguhkan niat di dalam hati, bahwa laporan penelitian itu harus selesai sebagai bentuk tanggung jawab kita, (6) menepati jadwal penyusunan laporan karya ilmiah yang sudah kita susun.
             SARAN
Apabila semua langkah itu dilaksanakan, maka pembuatan laporan karya tulis ilmiah itu tidak akan pernah terkatung-katung, dan mudah – mudahan dapat diterima oleh semua kalangan bagi mereka yang membutuhkan panduan penulisan karya ilmiah ini.

adapted from : anharululum.blogspot.com